Rabu, 06 Oktober 2010

Siswa SMK 1 Serang SMA 4

Siswa SMK 1 Serang SMA 4 
thumbnail
RATUSAN siswa SMK Negeri 1 Batuaji menyerang siswa SMA Negeri 4 Tiban Kampung, Kamis (19/8) pukul 11.50 WIB. Kedatangan ratusan siswa tersebut, membuat masyarakat sekitar SMA Negeri 4 sedikit mencekam, khawatir rumah mereka korban lemparan batu amuk massa. Begitu juga dengan staf tata usaha dan guru pengajar di SMA Negeri 4 tersebut, turut waswas atas kedatangan tiba-tiba tersebut.
”Hajar,” teriak salah satu siswa SMKN 1 yang diikuti teriakan siswa lainnya tersebut menjadi perhatian warga sekitar, demikian juga para pengendara di jalan besar. ”Tidak apa-apa, kami hanya mau silaturahmi puasa saja sama teman SMA Negeri 4, sambil memberi pelajaran bagaimana caranya bersahabat dengan baik,” ujar siswa SMKN 1 Batam.
Kedatangan mereka sudah diantisipasi aparat keamanan. Sehingga, tawuran bisa diredam. Pantauan Batam Pos, para siswa tersebut sempat teriak-teriak di pinggir jalan.
Akibatnya, arus lalu lintas di Tiban Kampung macet total, karena banyaknya para pengendara sepeda motor dan mobil yang berhenti dan para warga yang ingin tahu.
Ratusan siswa tersebut, sempat ingin menembus barikade polisi di persimpangan namun berhasil dibujuk aparat kepolisian dari  Polresta Barelang dan Polsekta Sekupang. Mereka disuruh  menyuruh mereka duduk dan tenang.
”Duduk di situ, ini bulan puasa jangan pancing emosi. Pelajar harus bersikap tenang, jangan beringas,” teriak salah seorang polisi yang turut mengamankan.
Lantas para siswa tersebut pun akhirnya duduk di pinggir jalan. Selanjutnya, siswa tersebut langsung diamankan dan diangkut memakai dua mobil truk dan satu mobil Satpol PP.
Mereka lalu dibawa ke Ma­polres Barelang di Baloi. ”Syu­kurlah situasi bisa diamankan. Anggota juga sudah menyisir kawasan SMA Negeri 4 siapa tahu ada penyusup,” ujar Ka­polsekta Sekupang, AKP I Dewa Nyoman Agung.
Informasi di lapangan, aksi amuk ratusan siswa SMK Negeri 1 itu pemicunya, balas dendam atas teman mereka yang dipukul seseorang yang diduga pelakunya siswa SMA Negeri 4.
Menurut pengakuan guru bi­dang kesiswaan SMK Negeri 1 Batam, Jasmar, siswanya melapor salah satu siswa SMK Negeri 1 bernama Kurniawan yang duduk di kelas satu men­dapat perlakukan tidak hormat dari siswa SMA Negeri 4 berinsial HP.
Adapun HP, terang Jasmar mengutip pengakuan siswanya, meminjam motor milik Kurniawan jenis Supra X, Jumat (13/8) sekitar pukul 11.30 WIB lalu. Sampai imsak (sahur),
HP belum juga mengembalikan sepeda motor milik Kurniawan tersebut. Kesal, Kurniawan lantas mengirim pesan singkat (SMS, Red) kepada HP.
”Saat mengembalikan sepeda motor tersebut, bukannya bilang terima kasih, HP malah langsung membogem Kurnia­wan di bagian lehernya, tangannya juga luka-luka, dan pipinya memar. Padahal, antara HP dan Kurniawan teman baik, sama-sama tinggal di Tiban,” ujar Jasmar.
Jasmar melanjutkan, awalnya siswanya tersebut tak terlalu ambil pusing atas pemukulan tersebut. Namun, Kurnia­wan mendapat pesang singkat (short message service/ SMS) bernada menantang dan teror, dia akhirnya memberitahukan teman-teman sekolahnya awal peristiwa tersebut.
”Makanya terjadi begini,” ujar Jasmar.
Andri, siswa lainnya mengatakan mereka tidak terima temannya dipukuli dan mendapat teror.
”Ada pesan singkat dari nomor tidak dikenal, bunyinya Kapan kalian datang?!!, Kalau memang kalian bernyali samperin saja sekolah kami”. Siapa yang tidak emosi, kami itu setia kawan, jangan dipancing kasar,” ujarnya. ***

0 comment:

Posting Komentar